RESENSI NOVEL

 

RESENSI NOVEL AZZAMINE

NAMA : ALIHA SYAHRAINI 

NPM : 228600028 

                                                (novel pembanding )


 

Judul buku       : AZZAMINE

Penulis            : SOPHIE AULIA

Tebal buku/jumlah halaman  : 380

Penerbit           : PT Bukune Kreatif Cipta

Tahun terbit      : 2022

Nomor edisi      : ISBN 978-602-220-433-6

Genre               : Romana

Judul buku    : P3 (Putra, Putri, Perjodohan) Penulis          : Wulan Handyani

Jumlah halaman : 410

Penerbit       : BINTANG MEDIA

Tahun terbit : 2019

Nomor edisi : ISBN 978-623-7439-05-9

Genre           : Romansa

 

       

     

 

Buku fiksi merupakan buku yang berisi cerita dan sifatnya imajinatif.Bahasa yang digunakan pada penulisan buku fiksi biasanya menggunakan bahasa populer, jadi pembaca diajak untuk masuk ke dalam cerita itu dengan bahasa yang ringan. Hiburan menjadi alasan terbesar kenapa para pecinta buku memilih bacaan fiksi daripada nonfiksi, dikarenakan salah satu manfaat membaca buku fiksi adalah merangsang otak untuk rekreasi. Sangat penting mengistirahatkan sejenak otak kita untuk mendapatkan fungsi normalnya kembali setelah lelah bekerja dan berpikir. Salah satu buku novel fiksi yang dapat anda jadikan pilihan untuk mengobati rasa lelah pada otak dan mengisi waktu luan anda adalah novel azzamine ini.

 

Sinopsis:

            Novel dengan suguhan cerita fiksi romansa ini merupakan kisah yang di ambil dari  alternative universe yang menggunakan sosok Na Jaemin, salah satu anggota boy group NCT. Kisah alternative universe Azzamine pertama kali dipublikasikan di Twitter, dalam akun pribadi Sophie Aulia yang bernama @jupiww, pada bulan Oktober 2021. Di media sosial Twitter, cerita Azzamine telah mendapatkan lebih dari 229 ribu likes dan lebih dari 23 ribu kali di-retweet. Dimana Sophie Aulia atau yang lebih dikenal dengan nama penanya, Jupi alias Jupiter Lee merupakan seorang gadis kelahiran bulan Agustus, pada tahun 2005. Sophie Aulia baru berusia 17 tahun, dan saat ini sedang menempuh pendidikan tingkat atas di SMK Master Indonesia.Sophie Aulia mulai memiliki ketertarikan dalam dunia kepenulisan sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ia mengatakan, bahwa saat itu awalnya hanya coba-coba saja menulis, tetapi lama-lama ia menjadi suka. Novel Azzamine menjadi buku pertamanya yang dimana novel ini menceritakan kisah perjalanan cinta 2 insan muda bernama Raden Azzam Al-Baihaqi yang memiliki nama panggilan azzam dengan seorang gadis bernama Haura Jasmine atau yang dipanggil jasmine ini mengisahkan awal pertemuan mereka yang melalui tali perjodohan.

 

Pada sinopsis buku ini disebutkan, diawali dengan seorang Raden Azzam Al-Baihaqi tiba-tiba saja datang di hidup Haura Jasmine melalui sebuah perjodohan.Jasmine yang merasa tidak siap dengan perjodohannya ini. Jasmine pun meminta Azzam untuk mundur. Alasan Jasmine menyuruh Azzam mundur saja bukan karena tidak suka, melainkan Jasmine yang pemalas itu merasa tidak pantas jika disandingkan dengan Azzam yang selalu membawa keteduhan di setiap tingkah laku dan tutur katanya. Jasmine terus menghindar dari Azzam, tetapi Azzam tak patah semangat. Dengan perilaku dan tutur katanya yang lembut, Azzam selalu membuat Jasmine luluh. Semakin ia menjauh, sosok Azzam justru semakin sering muncul di dalam pikiran Jasmine. Di sisi lain, Jasmine masih memiliki hubungan dengan seorang lelaki bernama Deka. kekasihnya, yang sangat menyayanginya selama empat tahun terakhir. Jasmine kemudian harus segera menentukan pilihan hatinya. Apakah ia akan memilih Azzam, pria sempurna yang baru dikenalnya? Atau ia akan memilih Deka, kekasih hatinya yang sudah menemaninya dalam jangka waktu yang lama?.

Sosok Azzam yang digambarkan dalam novel ini merupakan sosok pria yang hamper mendekati kata sempurna. Bagaimana tidak lelaki ini merupakan lulusan dari Universitas Islam tertua di dunia, yaitu Al Azhar Kairo. Azzam juga merupakan seorang hafidz Qur’an 30 juz Ia juga memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam berbahasa Arab. Azzam merupakan sosok yang sholeh, baik hati, penyabar, dan mampu membuat semua orang yang melihatnya merasa kagum akan dirinya.

Terlepas dari sosoknya yang dinilai hampir sempurna, Azzam malah memiliki ketertarikan pada seorang gadis yang memiliki kepribadian, yang dapat dikatakan bertolak belakang dengan kepribadiannya. Orang  orang melihat kedua orang itu sangat kontras, bagai langit dan bumi. Namun, Azzam memiliki alasannya sendiri, mengapa ia bisa jatuh hati pada sosok Jasmine. itu dikenal sebagai sosok yang cukup tomboy dan kurang sopan. Tidak banyak orang yang mengetahui alasan Azzam yang menjatuhkan hatinya pada seorang gadis yang dikenal dengan nama Haura Jasmine. Jasmine merasa tidak siap dengan perjodohannya ini. Jasmine pun meminta Azzam untuk mundur. Alasan Jasmine menyuruh Azzam mundur saja bukan karena tidak suka, melainkan Jasmine yang pemalas itu merasa tidak pantas jika disandingkan dengan Azzam yang selalu membawa keteduhan di setiap tingkah laku dan tutur katanya. Di sisi lain, Jasmine masih memiliki hubungan dengan kekasihnya bernama Deka, bahkan tidak tanggung - tanggung mereka telah menjalin hubungan selama 4 tahun. Tentu saja ini menjadi pilihan dan situasi yang sangat sulit bagi jasmine, karna dia harus menentukan siapa sesungguh nya yang akan menjadi imam nya dan kemana hati nya akan berlabuh.

 

Kelebihan :

Sang penulis Sophie Aulia menuliskan buku Azzamine ini dengan memberikan gaya bahasa yang indah dan mudah dimengerti. Meskipun cerita ini mulanya dalam bentuk alternative universe, tetapi Sophie Aulia sangat cerdik dan mampu mengubahnya menjadi sebuah novel yang sangat menarik untuk dibaca. Alur cerita Azzamine ini pun dinilai tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat juga. Narasi cerita ini juga dinilai jelas dan mendetail. Sehingga pembaca tidak dibuat cepat bosan malah ingin terus dan terus untuk dibaca kelanjutannya. Konfliknya yang diangkat dalam cerita ini juga tidak terlalu berat, sehingga pembaca dapat menikmati dengan santai ketika membacanya. Selain itu, konflik yang cukup ringan ini membuat novel ini mudah untuk dimengerti.

Selain itu buku Azzamine ini bukan hanya novel romansa yang menonjolkan sisi romantis ala remaja yang bikin senyum-senyum dan hati berbunga-bunga saja. Namun, novel Azzamine ini dinilai sangat sarat akan makna. Banyak hal yang dapat dipelajari, seperti hikmah dari setiap konflik yang ditemukan para tokohnya.

 

Kekurangan:

Saat saya membaca, saya menemukan sejumlah bagian cerita dalam novel Azzamine ini yang menurut saya sebaiknya tidak usah diceritakan, karena cerita tersebut mengisahkan tokoh sampingan yang tidak memiliki peran yang begitu penting. Hal ini membuat kesan cerita tersebut dipanjang-panjangkan. Karna sifat konflik pada novel Azzamine ini yang cenderung tidak terlalu berat bagi beberapa orang, beberapa pembaca menemukan bahwa cerita Azzamine kurang memiliki rasa yang mampu mengundang emosi para pembacanya. Meski begitu, kisah Azzamine ini tetap dinilai indah dan penuh makna. Kisah Azzamine ini dibalut dengan pengajaran Islami. Maka itu, novel ini cukup terkhusus untuk dibaca oleh umat Muslim saja. Sebab, umat dengan kepercayaan lain mungkin tidak akan mengerti beberapa bagian dalam cerita Azzamine ini.

kesimpulan : 

Sebagai pembaca jujur yang saya rasakan selama membaca novel Azzamine ini sangat campur aduk terkadang senang dengan perkembangan kedekatan Azzam dan Jasmine tapi kadang saya sedih bahkan ikut meneteskan air mata membayangkan sakitnya Deka dan sulitnya posisi Jasmine belum lagi ikut kesemsem dengan setiap perlakuan manis dan penuh makna dari Azzam kepada Jasmine.

Untuk para pembaca dengan pecinta genre fiksi romantis seperti saya Cukup puas dan mendapat angin segar dari jalan cerita novel Azzamine yang dikemas sekompleks ini. Sebelumnya saya juga sudah pernah membaca novel dengan genre serupa yaitu novel P atau Putra-Putri Perjodohan, novel ini juga novel yang mengisahkan kisah Perjodohan dengan gaya penulisan yang juga apik dilengkapi pemilihan diksinya yang tak kalah indah dari novel Azzamine. Alurnya juga campur yaitu maju dan mundur. Ukuran bukunya juga lebih tebal yakni 408 halaman dari novel Azzamine ini yang 380 halaman dan sama-sama memiliki soft cover pada cover bukunya, hanya saja konsep cerita yang sedikit berbeda di mana pada novel Azzamine mengisahkan dua orang yang awalnya tak saling mengenal lalu dijodohkan, sedangkan pada novel P adalah kisah dua orang yang saling membenci lalu ternyata harus terlibat dalam perjodohan.

Dan keduanya sama-sama layak dibaca di khalayak umum khususnya kaum remaja dan dewasa karena selain memberi sensasi hiburan dan meningkatkan kemampuan imajinatif kita, novel-novel ini juga secara tidak langsung memberi kita pengalaman hidup baru pengetahuan pengetahuan umum seputar percintaan dan kehidupan sehari-hari. Karena jalan cerita yang di dalamnya banyak yang diambil dari dunia nyata, dari kegiatan kehidupan manusia sehari-hari dan tentunya masih sangat masuk akal.

 

 

 

 

Komentar